Categories
Business

Prakiraan Starting XI Timnas Indonesia Bersama Timur Kapadze: Pakai Formasi 4-3-3, Gaya Main Agresif

Prakiraan Starting XI Timnas Indonesia Bersama Timur Kapadze: Pakai Formasi 4-3-3, Gaya Main Agresif

Bola.net – Nama Timur Kapadze semakin mencuat sebagai kandidat terdepan pelatih Timnas Indonesia. Isu tersebut makin kuat setelah beredar foto yang memperlihatkan Kapadze bertemu dengan pengamat sepak bola nasional, Effendi Gazali.

Meski lokasi pertemuan belum terkonfirmasi, sejumlah warganet menyebut momen tersebut terjadi di sebuah kafe bernama Balie Cafe di Uzbekistan.

Bahkan, kabar terbaru bahwa Kapadze akan segera terbang ke Indonesia dalam waktu dekat. Meski demikian, belum jelas agenda apakah yang dimiliki Kapadze di Tanah Air.

Jika benar Kapadze akhirnya dipilih menjadi nakhoda baru Skuad Garuda, publik pun mulai menebak-nebak bagaimana karakter permainan yang akan ia bawa ke Timnas Merah Putih.

Profil dan Rekam Jejak Kapadze

Profil dan Rekam Jejak Kapadze

Timur Kapadze, pelatih Timnas Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024 (c) Official website AFC

Pelatih berpaspor Uzbekistan tersebut dikenal sebagai salah satu pelatih muda yang menjanjikan. Namanya melejit setelah turut mengantarkan Uzbekistan lolos ke Piala Dunia 2026, sebuah pencapaian yang sangat bersejarah bagi negara Asia Tengah itu.

Kapadze juga punya reputasi sebagai pelatih dengan pendekatan modern. Ia menekankan kerja kolektif, kedisiplinan posisi, dan kemampuan beradaptasi terhadap gaya bermain lawan.

Selain itu, ia dikenal cukup dekat dengan pemain muda, sebuah aspek yang bisa menjadi nilai plus bagi Indonesia yang saat ini tengah fokus melakukan regenerasi.

Gaya Main dan Taktik Unggulan Kapadze

Gaya Main dan Taktik Unggulan Kapadze

Timur Kapadze. (c) dok.The-AFC

Dalam hal taktik, Kapadze identik dengan permainan dinamis berbasis transisi cepat dan pressing tinggi. Timnya biasanya tampil agresif saat kehilangan bola dan berupaya merebut kembali penguasaan secepat mungkin. Saat menguasai bola, Kapadze mengedepankan build-up dari belakang dengan keterlibatan aktif para bek.

Kapadze juga tidak terpaku pada satu sistem permainan. Ia cenderung menyesuaikan struktur tim dengan karakter pemain yang ia miliki serta tipe lawan yang dihadapi. Beberapa ciri khas permainannya meliputi:

  • High pressing segera setelah kehilangan bola
  • Build-up dari belakang melalui bek yang aktif menginisiasi serangan
  • Rotasi gelandang untuk menciptakan ruang antar lini
  • Serangan balik cepat dengan pola distribusi vertikal

Kombinasi itu menjadikan tim asuhannya memiliki ritme permainan yang intens, cair, dan sulit ditebak. #pedro4d PEDRO4D

Categories
Business

Team Falcons Juara The International 2025

Team Falcons Juara The International 2025, Kalahkan Xtreme Gaming di Final Sengit

Hamburg, Jerman – Kejuaraan dunia Dota 2 paling bergengsi, The International 2025 (TI12), resmi berakhir dengan kemenangan gemilang dari Team Falcons. Tim asal Timur Tengah itu sukses menorehkan sejarah setelah menumbangkan raksasa asal China, Xtreme Gaming, dalam laga grand final yang berlangsung di Barclays Arena, Hamburg, Jerman, pada 14 September 2025.

Pertandingan berlangsung dramatis dan menegangkan selama lima game penuh. Falcons akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor tipis 3-2, memastikan diri sebagai tim terbaik di dunia dan mengangkat trofi legendaris Aegis of Champions.

Kemenangan Bersejarah dan Hadiah Fantastis

Kemenangan ini tidak hanya mengukuhkan dominasi Falcons di kancah kompetitif Dota 2, tetapi juga membawa pulang hadiah utama dari total prize pool USD 2,6 juta atau sekitar Rp 42,6 miliar. Dari jumlah tersebut, Team Falcons mengantongi setidaknya USD 1,1 juta atau sekitar Rp 18 miliar, sebagaimana dikutip dari Gosu Gamers pada Senin (15/9/2025).

Dominasi dan Konsistensi Falcons

Perjalanan Falcons menuju juara terbilang impresif. Sepanjang turnamen, mereka menunjukkan konsistensi dan strategi matang yang mampu menundukkan berbagai tim papan atas dunia. Penampilan solid dari pemain inti seperti ATF, Malr1ne, Cr1t-, Sneyking, dan skiter menjadi kunci kesuksesan mereka.

Kemenangan ini sekaligus menjadi bukti bahwa dominasi di dunia Dota 2 kini semakin menyebar, dengan tim-tim dari kawasan Timur Tengah dan Eropa Timur mulai menyaingi kekuatan tradisional dari China dan Eropa Barat.